Maumere, 26 Januari 2024 - Kepala Sekolah SMK N 3 Maumere, dalam sejumlah pernyataan dan arahannya, menyoroti peran dan pentingnya Platform Merdeka Mengajar (PMM) dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Dalam rakor (rapat koordinasi) yang digelar, Kepala Sekolah mengungkapkan bahwa PMM memiliki lima fitur utama yang sangat relevan untuk diterapkan, yaitu Refleksi Kompetensi, Pelatihan Mandiri, Menjadi Kontributor Perangkat Ajar, Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah, serta Komunitas Belajar.
Salah satu poin yang ditekankan adalah pengembangan kompetensi guru. Kepala Sekolah menegaskan bahwa setiap guru diwajibkan untuk mencapai minimal 32 poin dan maksimal 128 poin dalam pengembangan kompetensi mereka. Penilaian ini disesuaikan dengan hasil refleksi kompetensi, khususnya bagi guru yang memiliki status PNS. Dalam upaya menjadi kontributor perangkat ajar, guru diminta untuk mengikuti pelatihan mandiri, terutama fokus pada perencanaan pembelajaran dan perencanaan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Lebih lanjut, Kepala Sekolah juga menekankan pentingnya pengelolaan kinerja guru. Aspek yang dinilai melibatkan praktik kinerja dan perilaku kerja. Selain itu, komponen pengembangan kompetensi dan pelaksanaan tugas tambahan menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian kinerja guru.
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) di PMM juga menjadi sorotan utama. Kepala Sekolah menyarankan agar pengelolaan SKP harus disesuaikan dengan pencapaian rapor pendidikan. Adanya indikator merah dan kuning di SKP menjadi tanda bahwa masih terdapat aspek yang perlu ditingkatkan oleh sekolah. Dengan peningkatan pengelolaan SKP, diharapkan nilai kinerja satuan pendidikan akan terus meningkat sesuai harapan.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas PMM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Bapak Linus Lusi, S.Pd, M.Pd memberikan sejumlah arahan. Poin-poin tersebut mencakup pembenahan jika rapor pendidikan menunjukkan rendahnya kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Prinsip pengelolaan sekolah diharapkan dilakukan dalam konteks pelayanan, dengan menghindari meninggalkan tugas-tugas yang kurang penting. Pengelolaan video di channel YouTube juga disoroti, dengan saran untuk lebih baik dikelola dan dilakukan hashtag ke Dinas Pendidikan dan Kementerian Pendidikan. Pelatihan virtual dan tatap muka ditekankan sebagai sarana pengembangan kompetensi guru, dan peran guru BP/BK diharapkan ditingkatkan dalam mendeteksi masalah siswa untuk menghindari dampak negatif pada peserta didik, orang tua, dan satuan pendidikan.
SMK Bisa, SMK Hebat, STIGMA Jaya, STIGMA Luar Biasa
Ayo ikut informasi terupdate kami
© Copyright 2024 smkn3maumere.net. All Rights Reserved.